Menkop Teken MoU Strategis Perkuat Peran Kopdes Merah Putih Nasional

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:00:03 WIB
Menkop Teken MoU Strategis Perkuat Peran Kopdes Merah Putih Nasional

JAKARTA - Menteri Koperasi Ferry Juliantono menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan empat menteri dan satu lembaga. 

Langkah ini bertujuan memperkuat peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai penggerak perekonomian masyarakat.

Penandatanganan MoU dilakukan dengan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Selasa.

Ferry menegaskan bahwa kerja sama dengan kementerian dan lembaga tersebut memiliki ruang lingkup yang konkret dan strategis, dengan tujuan menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai tulang punggung ekonomi desa. 

Menurutnya, koperasi desa tidak hanya berfungsi sebagai sarana permodalan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi pasar besar untuk produk UMKM, sehingga perputaran ekonomi di tingkat lokal bisa lebih optimal.

Sinergi dengan Kementerian UMKM

Dalam hal kerja sama dengan Kementerian UMKM, Ferry menekankan pengembangan Kopdes Merah Putih agar menjadi pasar strategis bagi produk UMKM di seluruh Indonesia. 

Dengan sekitar 80 ribu outlet yang siap beroperasi, koperasi desa diharapkan mampu menampung dan memasarkan berbagai produk UMKM dari berbagai daerah.

“Kami akan prioritaskan bahwa nanti barang yang dijual di kopdes adalah produk UMKM,” ujar Ferry.

 Langkah ini diharapkan mampu memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kecil, sehingga mereka dapat menjangkau konsumen nasional tanpa harus bergantung pada perantara.

 Selain itu, sinergi ini diyakini akan meningkatkan pendapatan koperasi desa sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi lokal.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menambahkan bahwa koperasi desa dapat berperan sebagai agregator produk UMKM. 

“Kami sudah tugaskan di kedeputian usaha menengah untuk melakukan klastering di setiap daerah yang memiliki Kopdes Merah Putih untuk memetakan potensi UMKM yang prospektif,” kata Maman. 

Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung produksi tetapi juga strategi pemasaran yang lebih efektif.

Pemanfaatan Riset dan Inovasi di Pendidikan Tinggi

Kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi difokuskan pada pemanfaatan hasil riset dan inovasi untuk pengembangan koperasi. Salah satu targetnya adalah mendorong kembali koperasi mahasiswa dan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik sebagai wadah pendampingan Kopdes Merah Putih.

Ferry menjelaskan bahwa keterlibatan perguruan tinggi bertujuan menghadirkan inovasi berbasis penelitian yang dapat meningkatkan efisiensi operasional koperasi desa.

Hal ini mencakup penggunaan teknologi dalam manajemen inventaris, pencatatan transaksi, hingga integrasi sistem digital untuk mempermudah pemantauan dan evaluasi kinerja koperasi. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme koperasi serta mempersiapkan SDM lokal yang kompeten di sektor ekonomi desa.

Penguatan Kelembagaan dan SDM di Sektor Kehutanan dan Transmigrasi

Kolaborasi dengan Kementerian Kehutanan menekankan penguatan kelembagaan usaha dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi, khususnya bagi kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS). 

Saat ini terdapat 8,3 juta hektare perhutanan sosial yang telah diberikan kepada masyarakat, melibatkan 1,4 juta keluarga dan membentuk sekitar 15.000 KUPS. 

Raja Juli berharap melalui kerja sama ini KUPS dapat bertransformasi dari kelompok menjadi koperasi resmi, yang dikenal sebagai Koperasi Usaha Kehutanan Sosial, sehingga memudahkan pengelolaan dan akses permodalan.

Di sisi lain, kerja sama dengan Kementerian Transmigrasi berfokus pada pembentukan badan usaha koperasi di kawasan transmigrasi untuk mengelola kegiatan ekonomi produktif. 

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kemandirian masyarakat di wilayah transmigrasi.

Integrasi Layanan Kesehatan dan Harapan Ke Depan

Kerja sama dengan BPJS Kesehatan mencakup pertukaran data, peningkatan literasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan kepesertaan aktif insan koperasi.

Ferry berharap pemanfaatan gerai layanan kesehatan, seperti apotek dan klinik koperasi, dapat terintegrasi dalam ekosistem layanan JKN, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.

Dengan kerja sama lintas kementerian dan lembaga ini, Kopdes Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi pusat ekonomi tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh. 

Ferry menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat perekonomian lokal.

Kerja sama ini juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai target. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, Kopdes Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Selain itu, program ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya koperasi yang profesional, transparan, dan inovatif, sehingga mampu bersaing dengan pasar modern.

Dengan memanfaatkan sinergi antar-kementerian dan lembaga, Kopdes Merah Putih akan menjadi pusat ekonomi desa yang modern sekaligus inklusif, mendukung semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, pemerintah optimistis bahwa Kopdes Merah Putih akan bertransformasi menjadi penggerak utama ekonomi desa di Indonesia.

 Implementasi MoU ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk memperkuat koperasi desa sebagai pilar ekonomi yang mampu mendorong pertumbuhan UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkini