DOKTER

Dokter Jiwa Sarankan Strategi Tepat Mengatasi Stres Berat Cepat

Dokter Jiwa Sarankan Strategi Tepat Mengatasi Stres Berat Cepat
Dokter Jiwa Sarankan Strategi Tepat Mengatasi Stres Berat Cepat

JAKARTA - Stres berat yang tidak tertangani bisa berujung pada gangguan mental serius. 

Pernyataan ini disampaikan oleh dokter spesialis jiwa untuk menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental masyarakat. 

Fenomena ini menjadi semakin penting karena kelompok usia muda saat ini terlihat lebih rentan terhadap tekanan psikologis, baik yang berasal dari sekolah, pekerjaan, maupun kehidupan sosial.

Dokter Ramdani dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam, Kalimantan Timur, menekankan bahwa kondisi tekanan kejiwaan yang berat atau yang kerap disebut “kena mental” harus segera ditangani. 

Penanganan yang tepat dan cepat diyakini dapat mencegah dampak jangka panjang yang merugikan bagi kualitas hidup individu, termasuk risiko depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan psikotik.

Ramdani menegaskan bahwa deteksi dini dan intervensi cepat menjadi kunci utama untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih serius. Lingkungan terdekat, terutama keluarga, memiliki peran penting dalam proses ini.

Deteksi Dini dan Peran Keluarga

Dokter Ramdani menjelaskan bahwa istilah populer seperti “mental breakdown” atau “nervous breakdown” bukanlah diagnosis medis resmi.

 "Istilah mental breakdown atau nervous breakdown yang sering didengar publik itu sebenarnya hanya sebuah istilah dalam dunia medis, bukan merupakan suatu diagnosis penyakit kejiwaan," jelasnya. 

Masyarakat perlu memahami bahwa meski istilah ini populer, kondisi yang ditunjukkan adalah tekanan psikologis serius yang memerlukan perhatian profesional.

Penanganan stres berat harus dilakukan sejak tanda-tanda awal muncul. Pada tahap ini, peran keluarga sangat vital. Pendekatan yang persuasif, sabar, dan konsisten dapat menjadi langkah awal yang efektif. 

Keluarga dapat membantu mengidentifikasi akar masalah yang menyebabkan stres, memberikan dukungan emosional, dan memotivasi individu untuk menghadapi tekanan mental secara konstruktif.

Jika kondisi individu sudah menunjukkan gangguan signifikan atau sulit diajak berkomunikasi, bantuan profesional menjadi sangat penting. Dokter spesialis jiwa atau psikolog dapat memberikan evaluasi menyeluruh dan penanganan yang lebih tepat. 

Jangan menunda mencari bantuan ketika situasi sudah tidak bisa diatasi secara mandiri, karena semakin cepat intervensi dilakukan, semakin besar peluang pemulihan.

Metode Terapi untuk Stres Berat

Salah satu metode terapi yang efektif adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Terapi ini menitikberatkan pada perubahan pola pikir dan perasaan pasien, dengan tujuan mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif dan konstruktif. 

CBT membantu individu mengenali distorsi kognitif yang memicu stres dan mempelajari strategi coping yang sehat, sehingga tekanan psikologis dapat dikelola dengan lebih baik.

Selain terapi individual, dukungan sosial juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Program komunitas atau kelompok dukungan memungkinkan individu berbagi pengalaman dengan orang lain yang menghadapi situasi serupa.

 "Selain terapi individual, penanganan juga bisa dilakukan melalui program komunitas atau kelompok dukungan," terang Ramdani. 

Dukungan sosial dapat menjadi faktor pemulihan yang signifikan, karena individu merasa tidak sendirian menghadapi masalahnya.

Penggunaan obat-obatan medis menjadi opsi terakhir dan hanya diresepkan berdasarkan tingkat keparahan gejala. Obat bertujuan membantu menstabilkan kondisi kimia otak, terutama ketika gejala sudah sangat mengganggu fungsi sehari-hari. 

Penanganan stres berat sebaiknya bersifat holistik, dengan kombinasi pendekatan psikologis, dukungan sosial, dan intervensi medis bila diperlukan.

Stres Berat dan Risiko Gangguan Mental

Istilah “kena mental” menggambarkan individu yang mengalami tekanan psikologis berat, baik yang muncul secara cepat maupun yang terakumulasi perlahan. Tekanan ini merupakan ciri awal sebelum gangguan mental yang memerlukan diagnosis medis muncul. 

Jika stres berat tidak segera diatasi, risiko gangguan mental menjadi lebih tinggi, mulai dari depresi, gangguan kecemasan, bipolar, hingga gangguan psikotik.

Ramdani menekankan bahwa fenomena stres berat kini semakin sering menyerang kalangan muda. "Jadi memang banyak anak-anak muda yang terkena dampak dari kondisi stres berat ini," ujarnya. 

Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih terhadap kesehatan mental remaja dan dewasa muda. Edukasi dan akses layanan kesehatan mental perlu ditingkatkan agar mereka mendapatkan dukungan tepat pada waktu yang tepat.

Lingkungan sosial, termasuk sekolah dan keluarga, memiliki peran kunci. Pendidikan mengenai gejala stres, keterampilan manajemen emosi, serta penyediaan layanan konseling atau psikolog di institusi pendidikan bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif. Intervensi dini ini dapat membantu mencegah stres berlanjut menjadi gangguan mental serius.

Strategi Pencegahan dan Penanganan

Pencegahan stres berat dimulai dari pengelolaan diri sehari-hari. Individu dianjurkan menerapkan pola hidup sehat, seperti tidur cukup, olahraga rutin, mengatur pola makan, dan membatasi paparan tekanan mental yang berlebihan. Aktivitas sosial dan hobi juga berperan dalam menjaga keseimbangan emosional.

Selain itu, deteksi dini gejala stres seperti mudah marah, kehilangan minat, gangguan tidur, atau perasaan cemas berlebihan, sangat penting. Keluarga dan teman dekat dapat memberikan dukungan, memantau perubahan perilaku, dan mendorong individu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Terapi psikologis dan dukungan komunitas menjadi langkah lanjutan untuk mencegah eskalasi masalah. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan mungkin dibutuhkan untuk menstabilkan kondisi, tetapi tetap harus disertai terapi psikologis agar hasilnya lebih optimal. Penanganan yang holistik ini membantu individu pulih secara menyeluruh dan menjaga kesehatan mental dalam jangka panjang.

Penanganan stres berat bukan sekadar menjaga kondisi psikologis sementara, tetapi juga mencegah gangguan mental jangka panjang. Deteksi dini, dukungan keluarga, terapi psikologis, dukungan sosial, dan intervensi medis bila perlu, merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.

Kesadaran akan kesehatan mental, terutama pada usia muda, harus ditingkatkan. Dengan penanganan tepat, individu dapat menghadapi tekanan psikologis dengan lebih baik, meminimalkan risiko gangguan mental serius, dan menjaga kualitas hidup secara menyeluruh. 

Pencegahan, edukasi, dan dukungan sosial menjadi kunci agar stres berat tidak berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index