JAKARTA - Modernisasi transportasi kereta api menjadi salah satu strategi utama pemerintah dalam menekan biaya logistik nasional.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, optimistis bahwa pengembangan sektor kereta nasional tidak hanya meningkatkan kapasitas angkut, tetapi juga memperkuat efisiensi energi, ketepatan waktu, dan daya saing ekonomi Indonesia.
“Kapasitas satu rangkaian kereta setara dengan 30 truk, sementara untuk penumpang bisa menampung seribu orang per rangkaian,” jelas AHY, menekankan bahwa keunggulan kereta dibanding transportasi darat lainnya mampu memberikan manfaat ekonomi signifikan.
Dengan kapasitas besar ini, kereta api diharapkan mengurangi kemacetan di jalan raya sekaligus menekan biaya distribusi logistik secara nasional.
Perluasan Jaringan Kereta Nasional
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan komitmennya untuk membangun sistem perkeretaapian yang menyeluruh, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga hingga Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Ini juga harus dibangun bersamaan agar sekali lagi bisa mengurangi biaya logistik,” ujarnya.
Rencana pembangunan ini mencakup revitalisasi jalur rel yang ada, pembangunan jalur baru, serta reaktivasi fasilitas sarana dan prasarana kereta.
Strategi ini diyakini lebih hemat dan efisien dibandingkan membangun moda transportasi dari nol, sekaligus mempercepat distribusi barang dan mobilitas penumpang di berbagai wilayah.
Ketepatan Waktu: Keunggulan Operasional
Selain kapasitas besar, kereta api unggul dalam hal ketepatan waktu. Berdasarkan data Lebaran 2025, tingkat keberangkatan tepat waktu atau on-time performance kereta mencapai 99,69 persen, sedangkan ketepatan kedatangan berada di angka 97,23 persen.
“Angka ini menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik,” ungkap AHY.
Ketepatan waktu menjadi salah satu faktor penting bagi logistik modern. Sistem perkeretaapian yang handal mempermudah perencanaan pengiriman barang dan penumpang, mengurangi risiko keterlambatan, serta menekan biaya tambahan yang timbul akibat manajemen logistik yang tidak efisien.
Efisiensi Energi dan Lingkungan
Kereta api juga lebih hemat energi dibanding moda transportasi darat lainnya. Satu liter bahan bakar mampu membawa kereta hingga 199 kilometer, jauh melampaui truk yang hanya menempuh 56 kilometer per liter. Dengan demikian, kereta api tiga hingga empat kali lebih efisien dari segi energi.
Selain itu, transportasi kereta ramah lingkungan. Laporan Asian Transport Outlook 2024 menunjukkan bahwa sektor perkeretaapian tidak menyumbang banyak emisi CO2, berbeda dengan transportasi darat yang mencapai 8,89 persen dan laut 5 persen.
AHY menekankan, “Kalau kita mengembangkan kereta untuk logistik, termasuk untuk penumpang, kita bisa membantu target pencapaian net zero emission 2060.”
Investasi yang Lebih Efisien
AHY menambahkan bahwa modernisasi kereta api memungkinkan investasi lebih hemat. Pemanfaatan jalur rel yang sudah ada, termasuk reaktivasi dan revitalisasi fasilitas sarana serta prasarana kereta, membuat biaya pembangunan konektivitas lebih efisien dibandingkan moda transportasi lainnya.
Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan pemerintah, tetapi juga mendorong sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem logistik berbasis rel. Jalur kereta yang handal memungkinkan pengusaha menekan biaya transportasi, sehingga harga barang lebih kompetitif di pasar nasional maupun internasional.
Dukungan Presiden terhadap Perkeretaapian
Presiden Prabowo menegaskan pembangunan sistem perkeretaapian nasional sebagai salah satu fokus utama kebijakan pemerintah.
Saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Presiden menyampaikan arahan untuk memperluas jaringan perkeretaapian, tidak hanya memperkuat layanan perkotaan tetapi juga menjangkau berbagai wilayah agar biaya logistik dapat ditekan.
“Jadi nanti saya kasih petunjuk ke Menko Infrastruktur, ya rencanakan yang baik Trans Sumatera Railway, Trans Kalimantan Railway, Trans Sulawesi Railway,” ujar Presiden, menekankan pentingnya konektivitas lintas pulau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dampak Positif bagi Ekonomi dan Masyarakat
Modernisasi kereta nasional diproyeksikan meningkatkan efisiensi distribusi barang secara signifikan. Pengiriman menjadi lebih cepat dan hemat biaya, sehingga harga komoditas di berbagai wilayah lebih stabil.
Kapasitas angkut besar juga mengurangi kepadatan truk di jalan raya, menurunkan risiko kecelakaan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, pembangunan dan revitalisasi sistem kereta membuka peluang kerja bagi tenaga kerja lokal, mulai dari perawatan rel, stasiun, hingga layanan logistik.
AHY menekankan bahwa pengembangan kereta bukan hanya soal transportasi, tetapi juga sarana mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kereta Api sebagai Motor Pertumbuhan Logistik
Kereta api memiliki keunggulan dalam hal kapasitas, ketepatan waktu, efisiensi energi, dan ramah lingkungan. Semua faktor ini menjadikannya solusi ideal untuk mengurangi biaya logistik nasional dan memperkuat konektivitas antarwilayah.
Dengan modernisasi jalur dan fasilitas, kereta dapat menjadi motor penggerak distribusi barang yang andal dan berkelanjutan.
Investasi pada sistem perkeretaapian yang modern juga mempermudah integrasi antar-sektor, termasuk logistik, industri, dan perdagangan. Hal ini pada akhirnya mendorong daya saing ekonomi nasional sekaligus mendukung pencapaian target net zero emission 2060, sebagaimana yang disampaikan AHY.
Strategi Logistik Masa Depan
Modernisasi kereta nasional bukan sekadar proyek transportasi, tetapi strategi komprehensif untuk menekan biaya logistik, meningkatkan efisiensi energi, serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan kapasitas angkut besar, ketepatan waktu tinggi, dan biaya investasi efisien, kereta api menjadi solusi logistik modern yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, didukung modernisasi jalur rel dan fasilitas, diyakini dapat mendorong daya saing ekonomi Indonesia sekaligus menciptakan transportasi yang ramah lingkungan, hemat biaya, dan andal bagi masyarakat.
AHY optimistis modernisasi kereta nasional akan menghadirkan manfaat nyata bagi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.